Banyak Kada Korupsi, Golput Meningkat
Kamis, 25 November 2010 – 19:05 WIB
JAKARTA -- Pengamat politik lokal Sanggam Hutapea, mengatakan, banyaknya kepala daerah dan mantan kepala daerah yang terjerat kasus korupsi, bakal meningkatkan angka golongan putih (golput). Pasalnya, rakyat sudah bisa menilai bahwa pemilukada langsung bukan jadi jaminan melahirkan pemimpin yang baik.
"Rakyat jadi Golput, dan sudah tidak mau ikut lagi memproduksi para koruptor dengan memberikan hak pilihnya dalam Pemilukada, " ujar alumni program pascasarjana UGM itu di Jakarta, Kamis (25/11).
Baca Juga:
Dia mengatakan, banyaknya kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi disebabkan besarnya biaya yang dikeluarkan saat pencalonan. Dia memperkirakan, setiap calon bupati/walikot harus memiliki dana minimun Rp5 miliar sampai Rp20 miliar dan untuk gubernur bisa mencapai ratusan miliar.
Oleh para calon, lanjutnya, uang yang dikeluarkan itu dianggap sebagai investasi. Tentu, jika sebagai ivestasi, maka harus kembali. Kalau harus kembali, maka targetnya selama menjabat harus sudah balik modal. Tak ada pilihan lain kecuali menggerogoti uang rakyat, lantaran jika hanya mengandalkan gaji, belum cukup. "Jadi agar biaya yang dikeluarkan kembali satu satunya jalan melakukan korupsi," papar Sanggam Hutapea.
JAKARTA -- Pengamat politik lokal Sanggam Hutapea, mengatakan, banyaknya kepala daerah dan mantan kepala daerah yang terjerat kasus korupsi, bakal
BERITA TERKAIT
- Ratusan Warga Donggala Gabung Relawan Berani Gaspoll: Anwar-Reny Pilihan Rakyat
- Pertemuan RK dengan Prabowo dan Jokowi Jadi Sinyal KIM Plus Tegak Lurus Dukung RIDO
- Pilkada Landak 2024: Tim Paslon Karolin – Erani Laporkan Oknum Polres Landak ke Polda Kalbar
- Pemimpin yang Tumbuh Bersama Rakyat, Iksan Punya Kans Sangat Besar Menang Pilbup Morowali
- Golkar DKI: Dari Awal Pak Prabowo & Pak Jokowi Mendukung Ridwan Kamil
- Debat Pilkada Semarang: Agustina-Iswar Janji APBD Sebesar-sebesarnya untuk Warga