Banyak Kader Diciduk KPK, Golkar Sulit Tembus 3 Besar

Apalagi melihat dinamika politik dengan melajunya Gerindra dengan cocktail effect Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Lalu, kemungkinan sodokan partai menengah lain yang berpeluang meraih tiga besar.
"Berat dua besar. Tiga besar perlu perjuangan. Mungkin di Pileg 2019 bisa jadi pencapaian terendah Golkar sejak pemilu berlangsung," ujar Hendri.
Hendri menjelaskan, dengan sistem Pileg 2019 yang digelar serentak dengan pilpres bukan perkara mudah.
Apalagi, selama ini Golkar identik dengan kekuatan kader individu. Artinya, bila kader individu tersebut tersangkut kasus hukum, maka suara akan berpengaruh.
Dia mencontohkan Setya Novanto sebagai kader Golkar yang punya basis suara dari Nusa Tenggara Timur.
"Otomatis di daerah tersebut akan kekurangan suara dengan masuknya Setnov di kasus hukum. Golkar kuat di masing-masing individu," kata Hendri.
Diperkirakan perolahan suara Partai Golkar akan menurun dibandingkan Pileg 2014 lalu.
- Golkar Aceh Mendukung Program PP AMPG untuk Bersihkan 444.000 Rumah Ibadah di Indonesia
- Ahmad Andi Bahri Mundur dari Jabatan Sekjen DPP AMPI Setelah Pemulihan Nama Baiknya
- Bahlil, Kawulo, Santri, dan Cita-Cita Republik
- PP AMPG Bagikan 10 Ribu Paket Bantuan untuk Korban Bencana-Fakir Miskin di Ramadan
- Ridwan Kamil Paham Penggeledahan Rumahnya oleh KPK Hanya Risiko, Maksudnya?
- Ridwan Kamil Sulit Dihubungi Seusai Rumahnya Digeledah KPK