Banyak Kasus Perpajakan, Sri Mulyani Buka-bukaan soal Penerimaan Negara Terkini
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan penerimaan negara dari pajak sampai akhir April 2023.
Sri Mulyani menyebut penerimaan pajak mencapai Rp 688,15 triliun atau 40,05 persen dari target APBN 2023 senilai Rp 1.718 triliun.
Penerimaan pajak sepanjang Januari-April 2023 tersebut tumbuh 21,3 persen secara tahunan atau melemah dibandingkan pertumbuhan periode yang sama tahun lalu sebesar 51,4 persen.
“Kalau kami lihat, semua jenis pajak masih tumbuh, meskipun pertumbuhannya mulai moderat,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin.
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan bahwa penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) migas tercapai Rp 410,92 triliun atau mencapai 47,04 persen dari target dan tumbuh 20,11 persen secara tahunan.
Sri Mulyani juga mengatakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mencapai Rp 239,98 triliun atau mencapai 32,3 persen dari target serta tumbuh 24,91 persen.
PPh migas tercapai Rp 32,33 triliun atau mencapai 52,62 persen dari target dan tumbuh 5,44 persen secara tahunan.
Kemudian, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya telah mencapai Rp 4,92 triliun atau 12,3 persen dari target serta tumbuh 102,62 persen secara tahunan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan penerimaan pajak sampai akhir April 2023.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Kemenkeu Buka Suara, Soal Transaksi Uang Elektronik dan Qris Kena PPN 12 Persen
- Harga BBM Tidak Naik Meski Ada PPN 12 Persen
- Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Rencana Penurunan Batas Pengenaan Pajak untuk UMKM
- Ini 15 Stimulus Kebijakan Ekonomi Pemerintah untuk Kesejahteraan Masyarakat di 2025
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius