Banyak Keluarga Australia Merasa Tak Mampu Rayakan Natal dan Tahun Baru
Warga Australia Kelsey Latimer kesulitan membeli kado Natal untuk putrinya yang berusia tiga tahun, karena semakin mahalnya harga makanan dan mainan tahun ini.
"Ini tidak masuk akal," kata Kelsey ketika dijumpai di pusat perbelanjaan Carindale di Brisbane.
"Dipotong biaya listrik, jumlah uang yang tersisa setiap pekan-nya hanyalah AU$50, jadi saya tidak punya uang untuk membeli hadiah."
Biaya sewa rumah yang naik pada awal tahun ini juga ikut membuat anggaran belanja Natalnya harus dikurangi.
"Pengeluaran belanja saya dulu AU$150, tapi sekarang jadi AU$200," katanya.
"Harga semua barang naik, jadi saya harus menyiapkan anggaran."
Meski harga-harga naik, Asosiasi Ritel Nasional (NRA) memprediksi warga Australia akan membelanjakan AU$21,5 miliar.
"Ada peningkatan 3,9 persen dari tahun lalu," ujar CEO sementara NRA, Lindsay Carroll.
Dengan meningkatnya biaya hidup, keluarga di Australia mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama menjelang Natal
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas
- Kenapa 26 Januari Jadi Tanggal Kontroversial di Australia?
- Dunia Hari Ini: COVID Kemungkinan Besar Berasal dari Laboratorium