Banyak Keluarga Australia Merasa Tak Mampu Rayakan Natal dan Tahun Baru
Lindsay mengatakan kebiasaan belanja warga Australia sudah berubah.
Menurutnya, mereka tidak hanya belanja lebih awal dari Natal tahun-tahun lalu, tapi juga cenderung "belanja lebih sering dengan pengeluaran yang sedikit," katanya.
Keluarga akui kesulitan menyambut tahun baru
Pengeluaran yang semakin besar juga berarti kebutuhan semakin bertambah.
Lembaga sukarela Salvation Army melaporkan jumlah keluarga di Queensland yang membutuhkan bantuan pada Natal tahun ini bertambah sebanyak 15 persen.
"Dengan meningkatnya belanja, makanan, bensin, sewa tempat tinggal dan hal-hal lainnya ... akan semakin terasa, jika kita merasa kekurangan," ujar Simon Gregory, Sekretaris Salvation Army.
"Kami menyadari semakin banyak orang yang belum pernah kami temui atau yang tadinya tidak memerlukan bantuan mulai menghubungi kami."
Lebih dari 40.000 mainan donasi dan 1.000 bingkisan makanan akan dibagikan di Queensland dari Salvation Army cabang Newstead hingga Malam Natal.
Para relawan, seperti Roya Khodabandehloo, sudah membantu menyiapkan kado-kado yang akan dibagikan.
Dengan meningkatnya biaya hidup, keluarga di Australia mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama menjelang Natal
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- 5 Pengeroyok Dudung SP Ditangkap, Ternyata Ini Motifnya
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting