Banyak Keluhan dari Orang tua, Setuju Pembelajaran Jarak Jauh Dievaluasi?
Bagi yang punya smartphone dan komputer, sering juga disalahgunakan anak-anak. Di sela-sela proses belajar mengajar itu, mereka juga bermain game.
"Kalau dulu orang tua dinasehati untuk tidak memberi smartphone pada anak, sekarang ini orang tua malah dituntut untuk menyiapkannya. Ini sangat dilematis dan perlu dicarikan solusinya,"
Ketiga, ada banyak pelajaran yang memerlukan praktikum dan juga praktik lapangan. Misalnya, pelajaran biologi, kimia, dan fisika.
Pelajaran-pelajaran tersebut sering sekali harus dengan praktikum. Saat belajar jarak jauh, praktikum itu akan terkendala.
“Pelajaran olahraga juga begitu. Kalau di sekolah, siswa-siswi kan juga bisa langsung berolahraga di lapangan. Guru langsung mengajari murid. Sekarang ini, olahraga tersebut tentu akan sulit diterapkan," ucap anggota Komisi IX DPR ini.
Walaupun pola belajar mengajarnya seperti yang dijelaskan di atas, tetapi tidak berpengaruh pada pembayaran SPP.
Terutama anak-anak yang belajar di sekolah swasta. Biaya yang dikeluarkan tetap sama.
"Padahal, proses belajar mengajar yang dilakukan sebagian besar sudah menjadi tanggung jawab orang tua. Ini kan tentu tidak adil bagi para orang tua siswa," tandas wakil ketua MKD DPR ini.(fat/jpnn)
Pola PJJ alias pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 dinilai memberatkan orang tua sehingga pemerintah diminta melakukan evaluasi.
- Ada Misa Agung, 208 Sekolah di Jakarta Belajar Jarak Jauh pada 5 September
- Ada KTT ASEAN, 1.108 Sekolah di Jakarta Terapkan Belajar dari Rumah
- Sekolah di Sekitar Venue KTT ASEAN Akan Belajar dari Rumah, Simak Tanggalnya
- Kabut Asap Karhutla Bikin Kualitas Udara tidak Sehat, Pemkot Pontianak Terapkan Belajar Online
- 2 Menteri Era Jokowi Akui UT Menjadi Leader PJJ, Wapres Ma'aruf Amin Beri Apresiasi
- Studev, Belajar IELTS Online Lebih Murah dan Efisien