Banyak Kendala Membangun Pabrik Gula
Jumat, 04 Januari 2013 – 10:58 WIB
JAKARTA- Deputi Bidang Industri Primer Kementerian BUMN, Zamkani, mengakui dalam membangun pabrik gula tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak kendala yang harus dilalui BUMN mulai dari dana hingga lokasi penempatan pabrik. "Memang mengolah raw sugar jadi kristal putih harus bersamaan dengan musim giling. Mengolah raw sugar sebenarnya hanya butuh seperempat bagian mesin, tapi kan mesin tidak bisa nyala seperempat. Jadi mesin harus nyala semua sehingga tidak efisien," jelasnya.
"Pertama supply bahan baku harus aman, kan enggak lucu kalau setelah kita bikin pabrik, ternyata masyarakat tidak mau menanam tebu kan tidak berguna juga pabriknya. Dulu zaman Belanda masyarakat bisa dipaksa nanam tebu, sekarang ya tidak bisa kayak gitu," ujar Zamkani di Kementerian BUMN, Jumat (4/1).
Baca Juga:
Kendala yang kedua adalah masalah kebijakan impor raw sugar. Impor raw sugar saat ini dilakukan oleh importir tertentu, sehingga pabrik gula tidak bisa bekerja efisien. Jika impor raw sugar diberikan kepada BUMN, maka penggilingan raw sugar (gula mentah) bisa langsung dilakukan ketika musim panen tiba.
Baca Juga:
JAKARTA- Deputi Bidang Industri Primer Kementerian BUMN, Zamkani, mengakui dalam membangun pabrik gula tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak
BERITA TERKAIT
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- Pemkab Sukoharjo Sebut 7.000 Lowongan Kerja Siap Menampung Eks Karyawan Sritex
- Pakar Dorong Apple Segera Bangun Pabrik di Indonesia
- Dana Kelola Tembus Rp50 Triliun di Akhir 2024, Wujud Kepercayaan Investor pada BRI-MI