Banyak Kepsek Pontang-panting Cari Pinjaman
jpnn.com, JAKARTA - Pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) ternyata tidak merata.
Alhasil banyak kepala sekolah yang mencari pinjaman untuk menutupi biaya operasional sekolah.
"Kami menerima laporan tentang dana BOS yang belum cair di sejumlah SMA/SMK pascapengalihan kewenangan dari kabupaten/kota ke provinsi," kata Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti yang dihubungi, Jumat (24/3).
Mestinya, untuk menalangi dana BOS ada upaya gubernur membantu sekolah.
Sayangnya menurut Retno, sekolah-sekolah yang harus mencari jalan ke luar sendiri.
"Kami dilaporkan kawan-kawan di daerah, para kepala sekolah terpaksa harus mencari dana talangan alias ngutang untuk penyelenggaran ujian praktik, ujian sekolah (US), ujian sekolah berstandar nasional (USBN) dan ujian nasional (UN)," terang Retno.
Beban sekolah makin berat karena pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Sekolah berjuang keras untuk memenuhi peralatan dan perlengkapan komputer untuk ujian.
Pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) ternyata tidak merata.
- 2 ASN di Takalar Ini Jadi Tersangka Korupsi, Modusnya Jangan Ditiru
- Banyak Guru Honorer Belum jadi PPPK, Gaji Jangan dari BOS, Bagaimana nih?
- Andreas Komisi X Anggap Upaya Memasukkan Program Makan Siang Gratis ke Dana BOS Keliru
- Puluhan Calon Siswa Baru Dicoret dari Daftar PPDB SMA/SMK, Ternyata Ini Alasannya
- Cerita Kepsek Penggerak Ciptakan Sekolah Ramah Anak, BOS Dimaksimalkan untuk Guru & Tendik
- Viktor Laiskodat Mewajibkan Siswa Sekolah Jam 5 Pagi, Ini Lho Dampak Buruknya pada Anak