Banyak Kerusuhan, Otda Gagal
Minggu, 03 Oktober 2010 – 21:35 WIB

Banyak Kerusuhan, Otda Gagal
"Sedang kerusuhan massa menunjukkan adanya distrust. Tidak hanya di Aceh, Papua, tapi juga di tingkat daerah dengan skala yang berbeda-beda. Tidak hanya di Tarakan, tapi juga di Bekasi yang tidak jauh dari Jakarta. Padahal, demokrasi mestinya menciptakan trust tinggi antara warga dengan warga, dan antar warga dengan pemerintah," ujar Siti Zuhro saat diskusi dengan Pokja Wartawan Kemdagri di Bandung, Minggu (3/10).
Lebih lanjut disebutkan, kekerasan yang melibatkan massa juga banyak terjadi dalam pelaksanaan pemilukada 2010. Dibandingkan pemilukada 2005, kekerasan di pemilukada 2010 lebih menyolok. "Pada 2010 agak menyentak dalam penggunaan kekerasan. Bahkan, baru pada tahapan pencalonan, sudah terjadi aksi kekerasan, seperti terjadi di Mojokerto," bebernya.
Kemendagri, yang punya tupoksi menciptakan keamanan di daerah, dengan demikian, dianggapnya gagal. Dia malah menilai, Kemdagri di bawah kepemimpinan Gamawan Fauzi selama ini lebih banyak berwacana saja. "Dalam 100 hari pertama, saya tidak melihat sesuatu yang dikerjakan Kemendagri. Yang ada hanya wacana," katanya lugas. Dia mengatakan, mestinya dalam 100 hari pertama, Gamawan bisa menciptakan pondasi yang kokoh, seperti saat dia menjadi bupati Solok, Sumbar. (sam/jpnn)
BANDUNG -- Pengamat pemerintahan lokal dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, banyaknya kasus kerusuhan yang melibatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
- Pegadaian Peduli, Beri Kenyamanan Beribadah di 50 Masjid Dengan Karpet Bersih
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Mensesneg Belum Pelajari Materi Gugatan Perpres PCO
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut