Banyak Kesalahan Jumlah Suara Pada C1 Hasil Scan
jpnn.com - JAKARTA – Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia menemukan banyak kejanggalan dari formulir berita acara pemungutan suara (C1) hasil pemindaian (scan) yang telah diunggah (upload) di laman resmi KPU. Dari temuan KIPP, kejanggalan muncul akibat kesalahan jumlah suara.
Wakil Sekretaris Jenderal KIPP, Girindra Sandino di Jakarta, Minggu (13/7) mengatakan, indikasi jumlah suara yang salah terlihat dari pengisian pada kolom raihan suara masing-masing calon presiden. Ketika raihan suara pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan raihan suara calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla ditotal, jumlahnya tidak sama dengan jumlah pemilih yang menggunakan haknya di masing-masing TPS.
Kesalahan itu setidaknya terjadi di 13 tempat pemungutan suara (TPS), seperti di Kelapa Dua, Tangerang Banten, yang ramai dibicarakan publik akhir-akhir ini. KIPP juga mendapat laporan kejanggalan di TPS 26 Argorejo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan lainnya ada dari TPS 4 Padang Ulak Tanding, Kasie Kasubun, Bengkulu dan TPS 52 Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
“Kemudian juga terjadi di TPS 9, Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, TPS 10 Pecekelan, Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah, TPS 41 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur,” ujar Girindra.
Peristiwa tersebut juga terlihat dari hasil scan C1 dari TPS 32, Kota Batu, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, TPS 1 Sei Hambawang, Sebangau Kuala, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, TPS 2 Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, TPS 03 Parang Tambung, Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, TPS 01 Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat dan TPS 33 Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, serta sejumlah daerah lainnya.
Atas temuan ini, kata Girindra, KPU perlu segera menyikapinya dengan melakukan koreksi. "Agar tidak menjadi perdebatan di tengah masyarakat," pungkasnya.(gir/jpnn)
JAKARTA – Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia menemukan banyak kejanggalan dari formulir berita acara pemungutan suara (C1)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak