Banyak Konglomerat Australia Himpun Kekayaan Lewat Koneksi Politik

Bagian tragisnya adalah bahwa solusinya tersedia. Sebagai contoh, secara legislatif, warga bisa membatasi gaji semua pekerja yang penghasilannya tergantung pada negara, menggunakan patokan gaji PM sebagai plafon tertinggi. Ini akan mengambil alih keuntungan yang tercipta ketika sistemnya memungkinkan para pengusaha dengan koneksi politik mendapat kontrol atas sejumlah lembaga negara, dan akan memaksa para pengusaha kreatif untuk lebih kompetitif ketimbang memanfaatkan negara.
Jalan reformasi lain atas kondisi ini yaitu dengan mendirikan bank umum nasional yang menyediakan pinjaman langsung, murah, dan minimal untuk warga, menggantikan sistem yang berlaku saat ini di mana Bank Sentral meminjamkan uang dengan bunga rendah ke beberapa bank swasta yang kemudian meminjamkannya ke warga dengan bunga yang tinggi.
Hal itu bukanlah hal yang sulit diraih. Kesulitannya terletak pada politik. Solusi seperti yang disarankan di atas akan ditentang habis-habisan oleh para pelaku plutokrasi yang secara pribadi diuntungkan begitu besar dengan membuat warga tetap bodoh dna buta akan perilaku parasit mereka.
Langkah pertama adalah membangunkan warga dan menyadari seberapa besar mereka telah ditipu, dan membuat mereka marah karena seharusnya ini semua tak berlangsung seperti sekarang.
Paul Frijters adalah Profesor Ekonomi di Universitas Queensland. Gigi Foster adalah Profesor Ekonomi di Universitas New South Wales.
Penelitian mengungkap, sebagian besar orang terkaya di Australia mengumpulkan kekayaan mereka melalui koneksi politik ketimbang melalui bisnis inovatif
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya