Banyak Motor Honda Patah Jadi Dua, Komisi VII DPR Minta Kemenperin Bertindak
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita cepat tanggap menanggapi laporan masyarakat terkait rendahnya kualitas rangka enchanged Smart Architecture Frame (eSAF) produksi Honda.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) harus memeriksa secara objektif produk yang dilaporkan karena menyangkut keamanan dan keselamatan masyarakat dalam berkendara.
"Tolong uji kualitas bahan baku pembuatan rangka dan prosedur produksi untuk memastikan kelayakan suatu produk. Jangan sampai masyarakat dirugikan karena produk yang digunakan tidak berkualitas dan membahayakan," ungkap Mulyanto, di Jakarta, Kamis (24/8).
Dia meminta Kemenperin jangan menunggu sampai ada korban jiwa baru bergerak menanggapi keluhan ini.
"Segera kirim tim pemeriksa ke pabrik produksi rangka eSAF. Selidiki kenapa rangka tersebut mudah berkarat dan patah sehingga kendaraan tidak dapat digunakan lagi," kata Mulyanto.
Berdasarkan pantauannya di media sosial keluhan terhadap kualitas rangka eSAF ini sudah mengkhawatirkan. Sebab, yang mengalami kejadian patah rangka akibat karat ini lumayan banyak. Hal itu menandakan ada kekeliruan pada pemilihan jenis bahan baku dan prosedur produksinya.
"Yang patut disayangkan, menanggapi kejadian ini pihak produsen bukannya memberi penggantian tapi malah menjadikan rangka eSAF ini sebagai produk tersendiri yang dijual terpisah seperti suku cadang. Itu pun garansinya hanya satu tahun. Padahal rata-rata tenor kredit pembelian motor oleh masyarakat minimal 3 tahun," ujarnya.
Mulyanto mendesak Kementerian Perindustrian mengusut masalah ini dengan serius. Bila perlu rekomendasikan pihak pabrik agar menarik ulang (recall) produk yang dikeluhkan tersebut.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta Kemenperin cepat tanggap menanggapi laporan masyarakat terkait patahnya rangka motor Honda
- Margarito Kamis Tekankan Kepemimpinan Dalam Penegakan Hukum
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Fraksi-fraksi di Komisi III DPR RI Kompak Cecar Kejagung di Kasus Tom Lembong: Ini Orderan Siapa?
- Fokus KORMI hingga 2045, Menjadikan Indonesia Bugar Lewat Anak Muda
- Hardjuno Pertanyakan Keseriusan DPR Perihal RUU Perampasan Aset
- DPR Membuat Gebrakan, Semua Berdiri dengan Sikap Sempurna