Banyak Nama Capres Kurang Publisitas

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik UIN Syarief Hidayatullah Gun Gun Heryanto menyatakan saat ini banyak nama capres bertebaran. Namun, tidak semua dipublikasi secara adil oleh media massa. Akibatnya, capres-capres yang berpotensi menjadi kurang dilirik masyarakat. Ia berpendapat banyak nama tokoh lain yang juga pantas menjadi capres selain nama-nama yang sekarang banyak disebut.
"Kehadiran Jokowi membuat publik lupa masih ada "Jokowi" lain yang punya karakteristik kurang lebih sama dengan Jokowi, hanya kurang publisitas sebesar Jokowi," tutur Gun-gun di Jakarta, Minggu, (29/12).
Ia dalam ini juga membeberkan empat tipologi calon presiden di 2014 mendatang. Tipologi pertama adalah capres berasal dari figur sentral partai seperti ketua umum dan Ketua Dewan Pembina Partai.
Dalam tipologi ini, ujarnya, ketua umum biasanya dapat keuntungan untuk dimajukan sebagai Calon Presiden. Bahkan gelagat ini sudah tercium sejak seseorang itu berjuang untuk rebut posisi Ketua Umum.
"Namun, mekanisme seperti itu justru kadang melahirkan capres yang tidak kompetitif," kata Gun.
Tipologi kedua adalah figur kontekstual yaitu orang-orang yang dapat momentum politik hingga tiba-tiba menjadi "rising star".
Ia mencontohkan Joko Widodo, yang mendapatkan momentum dari Pilkada DKI Jakarta. Momentum ini justru menaikkan pangsa pasar dirinya.
Tipologi ketiga adalah tokoh situasional. Yaitu tokoh yang keluar sebagai capres karena situasi tertentu. Ini merujuk pada capres yang akan dilahirkan dari Konvensi Partai.
JAKARTA - Pengamat Politik UIN Syarief Hidayatullah Gun Gun Heryanto menyatakan saat ini banyak nama capres bertebaran. Namun, tidak semua dipublikasi
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Honorer di Jabatan Tampungan Diangkat PPPK Tahap 2? Info BKN Bikin Degdegan