Banyak Oknum Polisi tak Tertib, IPM Dorong Divisi Propam Polri Tegas
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Indonesia Police Monitoring Ferdinand Hutahaean menilai banyak kasus yang melibatkan anggota kepolisian pada beberapa waktu terakhir.
Kasus-kasus tersebut membuat citra negatif terhadap Polri sebagai akibat dari perbuatan beberapa oknum yang dinilai tidak bisa menerjemahan visi dan misi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Opini publik terstigma seolah Kapolri sekarang lemah dan tidak mampu tegas," kata Ferdinand dalam keterangannya, Rabu (29/12).
Dia menyebutkan beberapa kejadian yang dianggap mencoreng nama baik institusi bhayangkara seperti pemukulan remaja di wilayah Polrestabes Medan dan kejadian di Bekasi saat polisi menyuruh pelapor menangkap sendiri pelaku atau terlapor pencabulan.
"Kasus-kasus penistaan dan pelecehan yang terjadi melalui media sosial terhadap presiden yang dilakukan oleh Bahar bin Smith dan terakhir masih terlalu bebasnya kaum intoleran melakukan aksinya hingga pelarangan perayaan ibadah Natal," kata dia.
Selain itu, lanjut Ferdinand, masih ada beberapa peristiwa yang kemudian membuat publik kembali mempertanyakan keseriusan Polri sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom.
Dia menyoroti peristiwa-peristiwa tersebut yang memicu pengguna media sosial untuk meramaikan tagar #percumalaporpolisi.
"Kami, Indonesia Police Monitoring sangat prihatin dengan peristiwa ini."
Ketua Indonesia Police Monitoring Ferdinand Hutahaean menilai banyak kasus yang melibatkan anggota kepolisian pada beberapa waktu terakhir.
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Vadel Badjideh Adukan Penyidik ke Propam, Polres Metro Jakarta Selatan Buka Suara
- Pilkada 2024, Propam Polda Kalsel Terjunkan Tim Awasi Netralitas Anggota
- Propam Periksa Guru Supriyani soal Permintaan Rp 50 Juta dari Polisi
- Polisi yang Berpose dengan Timses Cagub di Sulut Langsung Digarap Propam
- Polisi Disebut Tak Netral di Pilkada Sulut, TPDI Somasi Kapolri dan Lapor ke Propam