Banyak Partai Mulai Melunak soal Presidential Threshold
jpnn.com, JAKARTA - Tanggal 20 Juli akan menjadi penentu berlarutnya pembahasan RUU Pemilu. Perkembangan perdebatan soal presidential threshold, tinggal Partai Demokrat yang masih ngotot dengan ambang batas presiden nol persen.
Voting menjadi pilihan terakhir jika tidak ada kata sepakat diantara partai di parlemen.
Sebelumnya, sikap fraksi-fraksi terbagi dalam dua kubu. Yaitu, pendukung ambang batas 20 – 25 persen dan ambang batas nol persen. Namun, kondisi itu berubah.
Menjelang pengambilan keputusan pada 10 Juli dan paripurna 20 Juli nanti, banyak partai yang semakin melunak.
Selain PAN dan Partai Gerindra yang siap melakukan negoisasi dan bisa menerima jalan tengah, beberapa partai lain juga bersikap yang sama.
PKB misalnya, partai yang diketuai Muhaimin Iskandar itu siap mendukung jalan tengah, yaitu ambang batas 10 – 15 persen.
“Sebelumnya, kami kan ingin presidential threshold sama dengan parliamentary threshold 5 persen,” terang Siti Masrifah, anggota pansus RUU Pemilu dari Fraksi PKB kepada Jawa Pos kemarin (8/7).
Menurut dia, angka itu bisa menjembatani antara nol persen dan 20 – 25 persen. Jangan sampai terjun bebas menjadi nol dan jangan pula terlalu tinggi sampai 20 persen.
Tanggal 20 Juli akan menjadi penentu berlarutnya pembahasan RUU Pemilu. Perkembangan perdebatan soal presidential threshold, tinggal Partai Demokrat
- Gerindra Sebut Pandangan Prabowo-Jokowi Sama, Kedepankan Aspirasi Rakyat
- Gelar Halalbihalal Ketua Wilayah se-Indonesia, PPP Makin Solid
- Anas Urbaningrum Usulkan Pileg dan Pilpres 2029 Terpisah, Ini Alasannya
- Ribuan Aparat Amankan MK, Hasto PDIP Membatin Penabur Angin akan Menuai Badai
- Ada Partai yang Melobi Mbak Puan, Megawati: Silakan
- Saleh Daulay Ingatkan Hakim MK, Pileg Seharusnya Tetap Proporsional Terbuka