Banyak Pasien Covid-19 Butuh Plasma Konvalesen, PMI Kesulitan Cari Pendonor
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pelayanan Darah Unit Transfusi Darah Pusat PMI Nova Surya Indah Hippy mengatakan PMI juga kesulitan mendapatkan pendonor plasma konvalesen.
"Kami datang ke beberapa institusi untuk minta tolong dikumpulin kalau ada penyintas," kata Nova.
Meski begitu, lanjut Nova, data penyintas Covid-19 juga tidak mudah didapatkan karena ada prinsip kerahasiaan data pasien.
Kemudian, PMI juga melakukan upaya lain dengan cara meminta bantuan dari keluarga pasien.
"Jadi, di antara supply dan demand lebih banyak demand-nya daripada supply-nya karena itu kami minta bantuan dari keluarga pasien karena biasanya pasien itu, kan, punya orang sekitarnya yang pernah kena juga, pasti dia tertular dari seseorang yang dekat," tutur dr. Nova.
Nova juga mengatakan telah menyebarluaskan kontak yang bisa dihubungi jika ada pendonor yang ingin melakukan donor plasma konvalesen, tetapi hingga saat ini lebih banyak pasien Covid-19 yang menghubungi kontak tersebut untuk mendapatkan plasma konvalesen.
"Saya bisa bilang di antara sehari itu 100 orang menghubungi untuk mencari plasma sementara yang menghubungi untuk donor plasma adalah 0 orang," tambahnya.
Leonika menerangkan Redblood melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan minat penyintas Covid-19 untuk melakukan donor plasma konvalesen.
CEO Reblood Leonika Sari mengungkapkan stok plasma konvalesen yang dibutuhkan pasien Covid-19 sangat sulit diperoleh.
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Seorang PMI jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong, Terduga Pelaku Sudah Ditahan
- Menteri P2MI Dorong Peningkatan Skill PMI untuk Tekan Eksploitasi
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai
- Bank Mandiri Perluas Kemandirian Finansial PMI lewat 'Mandiri Sahabatku' ke Jepang