Banyak Pelajar SMA Menilai Pancasila Bukan Ideologi Permanen

Banyak Pelajar SMA Menilai Pancasila Bukan Ideologi Permanen
Promovendus Iskandar resmi menyandang gelar doktor dalam bidang komunikasi, Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, Rabu (21/5). Foto dok. Univ. Sahid

Saran-saran diberikan untuk meningkatkan efektivitas diseminasi idiologi Pancasila, jelas Iskandar, termasuk penelitian yang lebih mendalam tentang respons audiens, peningkatan kualitas konten, memperkuat keterlibatan audiens, dan terutama memantau dampak diseminasi ideologi Pancasila melalui media sosial.

Selain itu, saran juga mencakup pemberian hadiah atau beasiswa sekolah dan kuliah dari BPIP.

"Semoga penerapan saran-saran tersebut dapat meningkatkan keberhasilan diseminasi ideologi Pancasila dalam memperkuat kesadaran dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat Indonesia," terang Doktor Iskandar yang memulai jenjang pendidikan Strata 1 di Universitas Halu Oleo Kendari ini. 

Iskandar melanjutkan studi S2 Jurusan Ekofisiologi Tanaman di Universitas Padjadjaran, Bandung. Selanjutnya, pada 2001, melanjutkan studi S3 di ITB Bandung Jurusan Mikrobiologi Tanah. Tahun 2008, Kembali studi S2 pada Program Studi Magister Manajemen di Universitaa Jayabaya, Jakarta.

Lalu, tahun 2017, melanjutkan studi di Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta. (esy/jpnn)

Banyak pelajar SMA nenilai Pancasila bukan ideologi permanen, sehingga bisa diganti dengan ideologi lain


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News