Banyak Pelamar CPNS Coba 'Mengelabui' Panselnas

jpnn.com - JAKARTA - Panitia seleksi nasional (Panselnas) menemukan banyak pelamar yang mencoba "mengelabui' tim. Tujuannya adalah ingin mengganti formasi yang sudah terlanjur didaftarin.
"Sampai saat ini kami masih tetap berpikiran positif kepada para pelamar. Itu sebabnya setiap pengaduan yang masuk, baik langsung dan tidak langsung langsung kita follow-up," kata Zainul Anwar Effendi dari Tim IT Panselnas di Posko Layanan Informasi CPNS, Rabu (10/9).
Namun, saat tim IT Panselnas melakukan verifikasi, ternyata banyak yang sudah terdaftar di instansi. Hal inilah yang membuat Panselnas yang SDM-nya sangat terbatas merasa kecewa.
"Pendaftaran CPNS online dengan sistem single entry membutuhkan ketetapan, kecermatan, kejujuran serta integritas para pelamar. Kalau baru mendaftar saja sudah tidak jujur, bagaimana bisa jadi PNS," ujarnya.
Zainul menambahkan, dari verifikasi data juga ditemukan pelamar yang mengaku melamar instansi A, setelah diverifikasi data namanya sudah ada di instansi B. Wajar kemudian ketika mencoba register lagi tidak bisa lantaran satu pelamar hanya bisa mendaftar di satu instansi dengan tiga jabatan.
"Setiap pelamar yang coba-coba mendaftar dan kemudian berhasil ternotifikasi, tidak bisa lagi mendaftar kembali atau membatalkan lamarannya," tegasnya.
Meski begitu, Zainul mengatakan, Panselnas akan tetap berupaya membantu menyelesaikan pengaduan yang masuk agar pelamar tidak dirugikan. (esy/jpnn)
JAKARTA - Panitia seleksi nasional (Panselnas) menemukan banyak pelamar yang mencoba "mengelabui' tim. Tujuannya adalah ingin mengganti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eks Kapolres Ngada jadi Tersangka Asusila, Terancam Dipecat dati Polri
- Anggota Polda Jateng Brigadir Ade Kurniawan Sang Pembunuh Bayi Terancam Dipecat
- DPR Tuntut Ketegasan Pemerintah soal Kebun Milik Perusahaan di Kawasan Hutan
- BAZNAS dan Badilag Bersinergi Optimalkan Dana ZIS-DSKL
- PSI Maklumi Keputusan Menunda Pengangkatan CPNS, Ini Alasannya
- Luhut dan Airlangga Bentuk Tim Khusus untuk Sikat Penghambat Investasi