Banyak Pengeluaran Tidak Efisien, Garuda Harus Berani Renegosiasi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus menilai manajemen bisnis Garuda Indonesia harus ditata ulang untuk menyelesaikan beban besar dari utang dan dampak pandemi Covid-19.
“Persoalan Garuda sudah going concern, mereka membakar uang sebulan sekitar USD 40 juta,” ungkap Deddy, dalam pernyataan tertulis, Rabu (20/5).
Bagian terbesar pengeluaran rutin Garuda Indonesia, kata Deddy, adalah kewajiban pada sewa pesawat. Deddy menuturkan, manajemen Garuda Indonesia harusnya bisa memanfaatkan masa krisis akibat pandemi ini untuk negosiasi ulang dengan para lessor.
“Proses renegosiasi itu harus dilihat dari kepentingan Garuda sebagai korporasi. Perlu diingat bahwa urusan sewa menyewa pesawat ini adalah sumber utama inefisiensi di Garuda,” tambah Deddy.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu khawatir ada oknum di internal Garuda yang saat ini mencoba mengintervensi proses renegosiasi.
“Oknum tersebut kabarnya duduk di jajaran komisaris, tidak mendapat mandat untuk melakukan negosiasi, dan memaksakan Garuda memakai law firm asing yang punya rekam jejak buruk,” ungkap Deddy.
Menurut Deddy, aneh jika ada komisaris mencampuri pelaksanaan teknis yang bukan menjadi urusannya. Dalam masalah ini, Kementerian BUMN harus mendalami dan memanggil jika terbukti ada oknum komisaris yang mencampuri urusan teknis di luar kewenangannya.
“Kementerian BUMN harus memberikan dukungan politik dan kebijakan pada jajaran Direksi Garuda agar jangan sampai ada petualang yang justru akan merugikan Garuda,” ujar Deddy.
Persoalan Garuda sudah going concern, mereka membakar uang sebulan sekitar USD 40 juta
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- Kehadiran Rumah Layak Huni di Karawang Jadi Bukti Kepedulian Peruri
- Top! TASPEN Berhasil Masuk Jajaran Tempat Kerja Terbaik di Indonesia versi LinkedIn
- TASPEN Raih Penghargaan Employees Choice di Ajang 6th Indonesia Best 50 CEO Award
- TASPEN Imbau Seluruh Peserta Lindungi Data Pribadi dengan Segera Lakukan Ini
- Puncak Arus Balik, Garuda Indonesia Group Layani 78.685 Penumpang