Banyak Pengguna WFH, Waze Terpaksa PHK Puluhan Karyawan
jpnn.com - Layanan navigasi milik Google, Waze bakal melakukan pemutusahan hubungan kerja (PHK) 5 persen karyawannya atau sekitar 30 orang dari jumlah total karyawan yang mencapai 555 orang.
Hal itu diungkapkan langsung oleh CEO Waze, Noam Bardin dalam emailnya kepada karyawan.
Dalam email tersebut juga tertulis, Waze akan menutup kantornya di kawasan Asia Pasifik dan Amerika Latin untuk memfokuskan bisnisnya di pasar lain.
Dikutip dari laman The Verge, Kamis (10/9), karyawan yang di-PHK itu dijanjikan masih menerima tunjangan seperti bonus dan asuransi kesehatan sampai awal 2021
PHK ini dilakukan lantaran pandemi virus Corona yang membuat sejumlah jalanan di dunia menjadi kosong karena lockdown.
Banyaknya orang yang bekerja dari rumah membuat pengguna Waze jadi menyusut dan juga berdampak pada jumlah iklan yang dipasang di platform tersebut.
Waze diakusisi Google pada 2013 lalu senilai USD 1,1 miliar, mengalami penurunan jumlah pengguna aktif bulanan dan jarak yang ditempuh oleh penggunanya.
Pada bulan April 2020 lalu, Waze memposting sebuah blog yang menjelaskan mengenai penurunan jumlah pengguna mereka.
Waze bakal melakukan pemutusahan hubungan kerja atau PHK sebanyak 5 persen karyawannya.
- Menaker Yassierli dan Mendagri Tito Gelar Rakor, Bahas PHK hingga Upah Minimum 2025
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Komisi IX dan Menaker Raker di DPR, Isu PT Sritex Pailit Jadi Sorotan
- Tangis Buruh Sritex Pecah Seusai Wamenaker Immanuel Ebenezer Memastikan Tidak Ada PHK
- Buntut Kasus Korupsi Timah, Ekonomi Babel Hancur Lebur dan PHK Ribuan Pekerja
- Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Bisa Menambah Jumlah PHK