Banyak Pengurus PGRI Dirayu Parpol
jpnn.com, JAKARTA - Banyak pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menjadi incaran partai politik. Mereka dianggap punya pengaruh di masing-masing wilayahnya.
"Banyak pengurus PGRI di daerah yang dirayu-rayu parpol. Walaupun tidak ada modal (uang), parpol tetap gencar mendekati karena mereka tahu pengurus PGRI punya pengaruh sehingga bisa menarik suara guru dan keluarganya" ujar Ketum Pengurus Besar (PB) PGRI Unifah Rosyidi dalam konpers di Jakarta, Selasa (7/8).
Rayuan maut parpol juga gencar dilakukan kepada para pengurus besar PGRI. Unifah bahkan sering dijanjikan mendapatkan posisi strategis. Namun, rayuan itu tidak dihiraukan karena ingat posisi PGRI itu independen dan non partisan.
"Pengurus PGRI kan rata-rata enggak punya duit, ehh masih dirayu-rayu. Katanya, enggak usah siapin modal nanti diurus parpol. Saya bersyukur banyak pengurus PGRI tetap menjaga netralitasnya," ucapnya.
Dia menegaskan, bila ada pengurus maupun anggota PGRI yang terlibat politik praktis, otomatis harus mundur. Tidak hanya dari organisasi PGRI tapi juga status aparatur sipil negara (ASN).
"Aturan main ASN kan sudah jelas, harus netral dan tidak berpolitik praktis. Kalau sampai kejadian, ya harus mundur," tandasnya. (esy/jpnn)
Pengurus PGRI dirayu parpol karena dianggap punya pengaruh di wilayah masing-masing untuk menggaet suara guru di pemilu.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- 5 Berita Terpopuler: Dua Kategori PPPK 2024 dengan Gaji Berbeda, Mulai Berlaku Awal 2025, tetapi Tetap Ada Prioritas