Banyak Penjahit Asal Asia Dieksploitasi di Australia

Saat tagihan belum terbayar dan perusahaan berganti nama, Nguyen akhirnya menghubungi serikat pekerja.
"Saat itu baru saya mendapat uang $15.000 kembali tahun kemarin, sebelum pandemi," ujarnya.
Penjahit yang kerja di rumah diminta melapor
Jenny Kruschel dari serikat pekerja industri garmen di Australia mengatakan kondisi pekerja fesyen di Australia dan di luar negeri hampir memiliki persamaan.
"Baik di Australia atau di luar negeri, jika Anda pekerja garmen, kemungkinan besar Anda akan dieksploitasi dan tidak dibayar semestinya, hanya pekerja kasual, dan tersembunyi," ujar Jenny.

Menurutnya sangat penting bagi penjahit Australia yang bekerja di rumah untuk mau berbicara, sehingga mereka bisa dibayar semestinya dan memiliki kondisi yang lebih baik.
Lembaga ECA dan serikat kerja TFC selama tiga hari, yakni mulai 25 November akan menggelar kampanye dan meminta penjahit yang bekerja di rumah untuk menghubungi hotline nasional untuk membantu mereka lebih memahami hak-hak mereka sebagai pekerja.
Dari garasi di rumahnya di kawasang Springvale, Melbourne, Ghet Ky terlihat sedang menjahit pakaian
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya