Banyak Pentolan OPM Sudah Menyerah

jpnn.com, JAKARTA - Panglima Komando Daerah Militer Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/OPM Divisi I Mamta – Papua Barat, Augustine Kres memberikan instruksi untuk melakukan upacara hari ini (1/7), memeringati pendirian negara Papua Barat.
Bagi OPM, 1 Juli adalah peringatan proklamasi kemerdekaan dan pendirian negara Papua Barat oleh Presiden Papua Barat Brigadir Jenderal Seth Jafet Rumkorem di Victoria pada 1 Juli 1971.
Pengamat pertahanan dan keamanan Universitas Padjajaran Muradi mengatakan, instruksi untuk peringatan 1 Juli yang dilakukan OPM merupakan spywar.
Sebelumnya, berbagai upaya aksi teror juga sudah dilakukan. “Itu untuk mengetes sejauh mana reaksi aparat,” ujarnya saat dihubungi.
Namun demikian, dia meyakini, seruan tersebut tidak akan berdampak banyak pada situasi di Papua. Pasalnya dia menduga, jumlah OPM sudah tidak terlalu signifikan setelah banyak pentolannya yang mulai menyerahkan diri. “Paling sekitar 100 sampai 200 orang saja,” imbuhnya.
BACA JUGA: TNI Siap Bergerak, OPM Jangan Coba-coba
Di sisi lain, tidak ada momentum yang bisa ditunggangi OPM untuk mempengaruhi masyarakat. Apalagi isu pemerataan pembangunan sudah tidak laku menyusul pembangunan yang gencar dilakukan pemerintah pusat di wilayah papua.
“Kalau misalnya contoh ada pengurangan dana otsus, maka itu bisa dijadikan momentum. Tapi sekrang kan tidak ada momentum apa-apa,” pungkasnya. (far)
Menurut pengamat, kekuatan OPM (Organisasi Papua Merdeka) sudah menyusut setelah banyak pentolannya yang menyerahkan diri.
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda
- 11 Pendulang Emas Tewas Diserang KKB Papua, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban
- Bantai 11 Pendulang Emas, OPM Kirim Pesan untuk Presiden Prabowo Subianto
- Begini Kebiadaban OPM terhadap Guru Honorer dan Nakes di Yahukimo
- Bupati Yahukimo Tegaskan Guru & Nakes di Anggruk bukan Anggota TNI-Polri
- OPM Bakal Bakar Sekolah yang Terapkan MBG, Dasco: Jangan Coba-Coba Teror Kami!