Banyak Permintaan Booster, Pakar Menyarankan Fokus pada Orang Belum Divaksin
jpnn.com, LONDON - Ahli vaksin asal Inggris mengatakan vaksinasi Covid-19 perlu fokus pada pengurangan jumlah orang yang belum divaksin daripada vaksin booster.
Dengan penyebaran Omicron yang cepat di akhir 2021, Kementerian Kesehatan Inggris menekankan dua dosis vaksin tidak cukup untuk melindungi diri dari varian baru corona itu.
Untuk itu, pemerintah Inggris mendesak masyarakat segera melakukan vaksinasi dosis ketiga.
Melansir The Guardian, 968.665 dosis vaksin booster disuntikkan hanya pada 21 Desember 2021.
Kemudian, capaian vaksinasi booster menurun dan saat ini sekitar 500 ribu dosis per hari.
Direktur Pusat Vaksin di London School of Hygiene & Trpical Madicine Beate Kampmann mengatakan terlalu banyak orang terburu-buru mendapatkan vaksinasi booster.
“Yang terbaik adalah berkonsentrasi pada mereka yang belum divaksin sama sekali, karena peluang mereka untuk meninggal 11 kali lebih tinggi daripada orang yang sudah divaksin,” kata Kampmann, dikutip dari The Guardian, Jumat (28/1).
Pakar perilaku dari Swansea University Simon Williams mengatakan penurunan capaian vaksinasi di Inggris kemungkinan terjadi karena masyarakat merasa jenuh.
Ahli vaksin asal Inggris mengatakan vaksinasi Covid-19 perlu fokus pada pengurangan jumlah orang yang belum divaksin dibanding booster.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan