Banyak Perusahaan di Australia Curangi Dana Pensiun Pekerjanya

"ATO akan memiliki kemampuan baru untuk meminta denda atas perintah pengadilan dalam kasus yang paling parah yaitu tidak melakukan pembayaran. Dan mereka (ATO) akan berwenang mengamankan aset pengusaha berisiko tinggi," jelas O'Dwyer.
Menteri O'Dwyer juga telah memperingatkan pengusaha yang menahan kontribusi gaji dari staf untuk meningkatkan persepsi arus kas bisnis dari perusahaan bersangkutan.
Dia mengatakan UU untuk menutup celah hukum yang memungkinkan praktik tersebut akan diajukan dalam sesi persidangan Parlemen berikutnya.
"Jelas-jelas keliru jika seorang karyawan yang memotong gajinya (untuk tambahan dana pensiun) tidak mendapatkan keuntungan penuh dari hak dana pensiun mereka," katanya.
ATO mengatakan bahwa pihaknya menangani sekitar 20.000 keluhan tentang dana pensiun yang tidak dibayarkan, baik dari karyawan saat ini maupun mantan karyawan setiap tahunnya.
Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim pada Selasa 29 Agustus 2017 dari artikel ABC Australia di sini. Versi Bahasa Inggris artikel ini ditulis Peter Ryan @peter_f_ryan.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
Sejumlah perusahaan di Australia dituding merampok para pekerjanya sekitar $AUS 17 miliar (sekitar Rp 170 triliun) sejak tahun 2009. Modusnya, dengan cara menghindari kewajiban mereka membayar jaminan pensiun tambahan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya