Banyak Perusahaan Pakai Nama Bali, Tipu Pelanggan di Australia

"Pernikahan saya baru akan berlangsung Mei tahun depan, tapi saya ingin mengedarkan udangan sekarang, jdi saya email dia. Tapi tidak ada jawaban," kata Claire.
"Setelah saya cari tahu, perasaan saya mulai khawatir karena ternyata dia sudah menutup perusahaannya," katanya. "Ternyata dia banyak berutang kepada vendor."
Hal serupa dialami Vanessa dari Canberra yang melakukan pernikahannya September lalu.
Ia mengaku biaya yang dibayarkan ke Bali D'Luxe mencapai 16 ribu dolar, namun sekitar 5.500 dolar di antaranya tidak pernah disalurkan.
Misalnya, biaya fotografer sebesar 2 ribu dolar ternyata tidak dibayar.
Ia juga mengaku bunga yang diperlukan dalam upacara pernikahan tidak dikirim hingga menit terakhir. "Tidak ada sound system serta dekorasi," katanya.
"Saya berjalan ke altar dengan penuh kemarahan," kata Vanessa.
Pelanggan Bali D'Luxe lainnya Susan Henderson kepada ABC mengatakan, ia hingga kini belum menerima surat nikahnya.
Daya tarik Bali bagi warga Australia, rupa-rupanya banyak disalahgunakan oleh oknum untuk mengeruk keutungan dengan cara tidak benar. Kini, paling
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia