Banyak Peserta WHV asal Indonesia Merasa Tertipu di Australia
Dimas dan Bella berencana untuk mendapatkan uang sambil ke Australia lewat program Working Holiday Visa (WHV)
Mereka rela meninggalkan pekerjaan di Indonesia untuk terbang ke Darwin, dengan bekerja memetik dan mengemas mentimun di sebuah perkebunan.
Namun setelah dijemput di bandara di Kawasan Australia Utara, Bella mengatakan ada yang aneh.
Saat diantar ke tempat mereka akan bekerja, mereka merasa terputus dari dunia luar karena memakan waktu berjam-jam di perjalanan.
"Waktu itu sudah malam, kami tidak bisa membeli [pulsa] internet, kami tidak bisa membeli kartu [ponsel], banyak hal yang tidak bisa kami lakukan, kami hanya bisa menggunakan hotspot dari orang yang datang menjemput kami," kata Dimas kepada ABC.
Jalanan berubah dari aspal menjadi tanah dan membuat mereka khawatir, ujar kedua pasangan yang meminta namanya disamarkan.
"Saya pikir di mana rumah-rumahanya, di mana warganya?" kata Bella.
Meski ada rasa takut, tapi mereka tetap berharap bisa mewujudkan impian dengan berangkat ke Australia.
Bekerja sambil liburan di Australia lewat program WHV seringkali dipromosikan oleh para influencer media sosial asal Indonesia sebagai cara mudah untuk mendapatkan uang
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel di Kamp Pengungsian Menewaskan Warga Palestina
- Papua Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Ini Harapan Warga untuk Prabowo
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 Orang Tewas Akibat Badai Milton di Florida
- Dunia Hari Ini: Wali Kota Meksiko yang Dipenggal Dikabarkan Berangkat Sendiri
- Turis Australia Mengaku Data Mereka Bocor di Bandara Bali Akibat Gangguan Visa Elektronik
- Dunia Hari Ini: Mantan PM Pakistan Imran Khan Dituduh Mencoba Bunuh Polisi