Banyak Peserta WHV asal Indonesia Merasa Tertipu di Australia
"Ketika teman sekamar kami mengatakan tidak ada mentimun, kami harus bekerja keras, saya terkejut dan juga takut," katanya.
"Agen itu mengatakan yang perempuan hanya harus mengemas mentimun, tetapi ketika kami sampai di sana, semua perempuan jadi harus mengangkat jeruji besi yang panjangnya 3 meter."
Dimas mengatakan mereka juga mendapati kalau agen kerja sudah memotong upah.
Ketika Bella kesulitan dengan pekerjaannya, dia mengaku pernah disiksa oleh seorang supervisor.
"Karena Darwin panas dan ini pertama kalinya saya mengangkat beban berat, saya bekerja lambat," kata Bella kepada ABC.
"Orang kepercayaan bos saya memaki saya dengan kata-kata kasar."
Setelah satu setengah hari bekerja keras, Bella sudah muak.
"Saya menangis. Saya mencoba berpikir 'bagaimana kita bisa keluar dari tempat ini?'"
Bekerja sambil liburan di Australia lewat program WHV seringkali dipromosikan oleh para influencer media sosial asal Indonesia sebagai cara mudah untuk mendapatkan uang
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata