Banyak Peserta WHV asal Indonesia Merasa Tertipu di Australia
Senin, 14 Oktober 2024 – 23:05 WIB
ABC mencoba menghubungi agen kerja yang dimaksud dan pemilik peternakan tetapi tidak mendapat tanggapan dari keduanya.
Air tidak layak minum, rumah kotor
Dimas dan Bella mengatakan tempat yang mereka tinggali kotor dan sepertinya sudah lama ditinggalkan.
Tapi keduanya tetap harus membayar AU$100, atau lebih dari Rp1 juta, seminggu dan ini juga tidak pernah dikomunikasikan oleh pemberi kerja.
"Air tidak bisa diminum di peternakan karena kotor, jadi harus membeli air," kata Dimas.
"Tempatnya benar-benar tidak layak huni."
Untuk menyiram toilet, mereka mengatakan harus membawa ember berisi air.
"Toiletnya sangat, sangat kotor," kata Bella.
Mereka akhirnya berhasil membeli kartu ponsel, tetapi karena lokasi mereka sangat terpencil jadi jarang sekali ada sinyal.
Bekerja sambil liburan di Australia lewat program WHV seringkali dipromosikan oleh para influencer media sosial asal Indonesia sebagai cara mudah untuk mendapatkan uang
BERITA TERKAIT
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata