Banyak Pilot Jarang Terbang Selama Pandemi, Mungkinkah Kemampuan Mereka Jadi Menurun?

Untuk pertama kalinya setelah tujuh bulan tidak terbang, David Sapulete, pilot asal Tangerang menerbangkan pesawatnya pada akhir Oktober lalu dengan mengikuti protokol kesehatan.
Sejak tahun 2013, David menerbangkan pesawat selama 110 jam setiap bulannya. Namun, karena pandemi dan dikuranginya jam penerbangan, ia sempat tidak menyentuh panel kontrol pesawat.
"Rasa takut sih ada ya, cuma kalau saya pribadi mengacu pada apa yang kita punya saja, karena kita sudah dibekali kemampuan, pengetahuan, serta standar yang kita punya," katanya.
David mengatakan jika pilot memiliki tanggung jawab yang dinamis, karenanya setelah sempat lama di luar 'cockpit', ia harus berusaha untuk menerapkan semua prosedur yang telah dipelajarinya.
"Kalau sudah lama tidak melakukan penerbangan, hal-hal seperti ini mungkin ada yang terlewat-lewat sedikit," kata David.
Sebagai bentuk penenangan diri, David mengaku harus melakukan persiapan, termasuk mempelajari buku pedoman menerbangkan pesawat semasa pandemi, setebal 300 halaman.
"Saya baca lagi SOP nya dan berangkat lebih awal ke kantor karena untuk prosedur 'New Normal' ada SOP Covid tambahan ... bangun lebih cepat, tidur lebih cepat," katanya kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

Untuk pertama kalinya setelah tujuh bulan tidak terbang, David Sapulete, pilot asal Tangerang menerbangkan pesawatnya pada akhir Oktober lalu dengan mengikuti protokol kesehatan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya