Banyak Pilot Jarang Terbang Selama Pandemi, Mungkinkah Kemampuan Mereka Jadi Menurun?

"Bila mereka memegang kontrol pesawat setelah berbulan-bulan tidak melakukannya, dan tidak melakukan pelatihan simulator, ataupun kursus penyegar ingatan, mereka pasti akan berbuat salah," katanya.
"Jadi penting sekali para pilot ini mengikuti kursus penyegar ingatan yang komprehensif, dan pelatihan simulator untuk menguji kemampuan menerbangkan pesawat mereka lagi."

Menurutnya, maskapai premium di seluruh dunia melakukan pelatihan penyegar ingatan bagi pilot mereka dengan sangat serius.
Salah satunya adalah Qantas, yang mewajibkan para pilot untuk mengikuti pelatihan enam hari sebelum dapat menerbangkan pesawat.
Dalam pelatihan tersebut, terdapat juga beberapa sesi soal pengoperasian simulator, 'ground school training', dan penilaian kesehatan mental.
Namun, Geoffrey mengatakan beberapa maskapai 'budget' tidak melakukannya dengan ketat.
"Maskapai yang tidak terlalu diketahui namanya di beberapa bagian dunia, menurut saya, tidak melakukan usaha cukup untuk memastikan bahwa pilot mereka telah dilatih ulang dengan layak," katanya.
Untuk pertama kalinya setelah tujuh bulan tidak terbang, David Sapulete, pilot asal Tangerang menerbangkan pesawatnya pada akhir Oktober lalu dengan mengikuti protokol kesehatan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia