Banyak Plagiat, Industri Film Indonesia Kurang Kreatif
Selasa, 11 Agustus 2009 – 16:56 WIB
JAKARTA- Lebih dari separuh film Indonesia, mengambil tema horor. Hal ini menandai pelaku film Indonesia mulai mengalami kekeringan kreatifitas. Mukhlis mengatakan, saat ini cukup sulit membaca pasar film di Indonesia. Film-film yang mempunyai nilai seni, kerap tak mendapat pasar yang baik. Sebaliknya, penonton Indonesia kemudian mempunyai animo yang cukup besar pada film horor dan komedi slapstick yang sebagaian besarnya menonjolkan sensualitas pemainnya.
"Dari 48 judul film yang ada hingga Agustus ini, lebih dari separuhnya judulnya hantu atau horor," kata Mukhlis Paeni, dari Lembaga Sensor Film Indonesia, usai kegiatan workshop Kebudayaan dan Pariwisata, di Museum Bank Mandiri, Selasa (11/08).
Baca Juga:
Dan dari jumlah sisanya, kebanyakan merupakan kloning dari film-film India, Hongkong, China, Thailand dan Amerika. Kondisi ini, lanjutnya, cukup menyedihkan. Terlebih lagi, sinetron-sinetron yang menghiasi layar kaca adalah cerita saduran dari negara lain.
Baca Juga:
JAKARTA- Lebih dari separuh film Indonesia, mengambil tema horor. Hal ini menandai pelaku film Indonesia mulai mengalami kekeringan kreatifitas.
BERITA TERKAIT
- Audrey Davis Hadiri Sidang Dugaan Video Syur
- Tahun Baru, Chika Jessica Ungkap Sebuah Impian
- Horor dan Budaya Bersinergi di Gala Premiere Film Eva: Pendakian Terakhir
- PSSI Pecat Shin Tae-yong, Ari Lasso Beri Sindiran Pedas, Begini Katanya
- Die With a Smile di Posisi Puncak Billboard, Rekor Baru Lady Gaga dan Bruno Mars
- Paula Verhoeven Kenang Momen Terakhir Bersama Ayah Baim Wong