Banyak Polisi Tertembak, Polri Harus Evaluasi
Sabtu, 04 Juni 2011 – 08:27 WIB
Neta menjelaskan, penembakan pertama terjadi di Bogor pada 17 Januari 2011. Korbannya Briptu Marry Amari. Anggota Brimob ini tewas ditembak pencuri yang masuk ke rumahnya. Penembakan terakhir terjadi di Bekasi. Korbannya, Aipda Sugiantoro tewas diberondong orang tak dikenal pada 1 Juni 2011 pagi.
Baca Juga:
"Kejadian di Bekasi merupakan yang kedua kali. Pertama terjadi pada 2 Mei 2011 anggota Polsek Jatiasih Aiptu Iwan Junawan dibacok perampok saat mengawal karyawan SPBU menuju Bank Mandiri," ujar penulis buku Jangan Bosan Kritik Polisi itu.
Kasus penembakan tersebut menunjukkan bahwa para tersangka kejahatan akhir-akhir ini makin nekat dan sadis. Sementara anggota polisi terkesan kurang meningkatkan kewaspadaannya. Sikap lengah polisi inilah yang dimanfaatkan para tersangka kriminal untuk menghabisi polisi dan kemudian melarikan diri.
Dari kasus di Palu dan Bekasi terkesan bahwa para penjahat hanya ingin "unjuk gigi" untuk mempecundangi aparat kepolisian. Terbukti, para penjahat tersebut tidak melakukan perampokan harta benda, mereka hanya memberondong polisi. Ini menunjukkan bahwa target utama mereka hanya hendak menghabisi anggota polisi. "Ini harus jadi perhatian serius Kapolri," katanya.
JAKARTA---Aksi penembakan terhadap polisi makin membabi buta. Dalam lima bulan terakhir, setidaknya ada delapan anggota Korps Bhayangkara yang diterjang
BERITA TERKAIT
- Wamentrans Viva Yoga Berencana Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Program Food Estate
- Wamen Viva Yoga: Kami Rancang Pembangunan Sentra Sapi Perah di Daerah Transmigrasi
- Ramses Nilai Rencana Bangun Universitas HAM Sangat Tepat di Indonesia
- Pimpinan DPR Mendukung Rencana Sekolah Negeri-Swasta Gratis di Jakarta
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Pengukuhan Kepengurusan KWP 2024-2026, Ariawan: Saatnya Bersinergi dan Berkolaborasi