Banyak Prajurit Tewas, Menhan Pilih Mundur
Setelah serangan yang dilakukan Taliban, tak tertutup kemungkinan Afghanistan meminta sekutunya tersebut menyerang dengan pengeboman besar-besaran.
Dalam serangan di Camp Shaheen, sepuluh pelaku memakai seragam tentara Afghanistan dan masuk ke pangkalan dengan truk militer.
Mereka tidak hanya membawa senjata api, tapi juga melengkapi diri dengan rompi berisi bom.
Begitu masuk, mereka menuju ke masjid dan ruang makan, lantas menembaki para tentara yang tidak bersenjata dari jarak dekat.
Serangan itu terjadi selama enam jam. Setelah serangan tersebut, 12 pejabat militer langsung dipecat karena dianggap lalai.
Dua di antaranya sudah berstatus jenderal.
Menurut versi Taliban, serangan itu merupakan balasan dari tewasnya dua petinggi mereka karena serangan udara pasukan AS.
Salah satunya adalah Quari Tayib yang tewas saat serangan udara di Provinsi Kunduz.
Menteri Pertahanan Afghanistan Abdullah Habibi dan Kepala Staf Militer Qadam Shah Shaheem baru saja mundur dari jabatannya.
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Andalkan Serangan Quick, Timnas Voli Putra Indonesia Gebuk Afganistan
- Move On dari Kekalahan Lawan Jepang, Timnas Voli Indonesia Gebuk Afghanistan