Banyak Pungli, YLKI: Apa Gunanya Banyak Polisi di GBK?
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
Tulus Abadi menyesalkan manajemen pengelolaan tarif parkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK).
Selain dipatok tarif mahal per jamnya, yakni Rp 5 ribu untuk mobil, konsumen masih ditagih saat kendaraannya akan keluar.
Jika tidak dibeli uang, kata Tulus mereka akan memaksa dan imbasnya mobil akan bermasalah.
"Yang paling tragis adalah masih marak pungli oleh preman yang berkeliaran di area parkir GBK. Para preman ini memungli Rp 10 ribu per konsumen, itu yang saya alami Minggu kemarin," ujar Tulus dalam pesan singkatnya.
"Dan ini hal yang lazim setiap hari terjadi," imbuh Tulus.
Karena itu, Tulus menyayangkan masih banyak pungli parkir di kawasan GBK, bahkan makin marak.
"Lalu gunanya apa konsumen membayar tarif parkir yang mahal tetapi tidak ada jaminan kenyamanan dan keamanan selama parkir? Ini jelas melanggar Perda Perparkiran di DKI Jakarta. Bahkan melanggar UU Perlindungan Konsumen," serunya.
"Dan apa gunanya banyak polisi di pos polisi di GBK?," cetus Tulus.(chi/jpnn)
JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyesalkan manajemen pengelolaan tarif parkir di kawasan Gelora
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polrestabes Medan Tembak Mati Eksekutor Begal Sadis
- Seorang Istri di Blitar Dibacok Suami Pakai Parang, Jari Tengah Putus, Ini Motifnya
- Pengusaha yang Paksa Anak Sujud dan Menggonggong Ditangkap Polisi
- Simpan Sabu-Sabu di Jok Motor, Warga Lampung Ditangkap Polisi
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Begal di Kawasan Industri Cikarang Bekasi Ditangkap