Banyak Sengketa Pilkada, Indikasi Kinerja KPU Buruk
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristianto mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga patut disalahkan terkait banyaknya sengketa pemilukada yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK), yang akhirnya merangsang aksi suap-menyuap.
"Penyelenggara pemilu, yaitu KPU juga harus dikritisi. Kalau pemilu itu beres, maka tidak akan ada kasus sengketa Pilkada yang sampai ke MK, " kata Hasto Kristianto dalam diskusi ‘Masihkah MK RI Bisa Dipercaya?’, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (10/10).
Karenanya, dia mengajak publik untuk terus-menerus mengritisi dan mengawasi KPU.
Bayangkan kata Hasta, di MK itu ada sekitar 634 kasus sengkata Pilkada. "Kalau saja penyelenggara pemilu baik, semua akan baik. Ini indikasi KPU bermasalah dan cenderung berpihak pada kekuasaan, seperti halnya Anas Urbaningrum, Andi Nurpati, dan Andi Mallarangeng, semuanya masuk Demokrat," ujarnya.
Menurut Hasto sengketa Pilkada yang diputus Akil Mochtar banyak yang aneh-aneh. Misalnya, tidak mempermasalahkan orang yang menyoblos sampai sepuluh kali, ada asas kemanfaatan, dan suap. "Sedangkan dalam kasus Pilkada Provinsi Bali, ada sekitar 137 TPS yang seharusnya diulang, tapi diabaikan oleh MK," imbuhnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristianto mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga patut disalahkan terkait banyaknya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polres Rohil Kerahkan 363 Personel Amankan Pilkada 2024, Ini Pesan AKBP Isa
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Relawan Jejaring Paguyuban Sunda Pramono-Rano Dirikan Posko Aduan di 20 Kecamatan
- Survei Trust Indonesia: Agung-Markarius Diprediksi Menang Telak di Pilwalkot Pekanbaru
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Bawaslu Minta Masyarakat Segera Lapor Jika Menemukan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat