Banyak Tahanan Kelaparan Akibat Pemberantasan Narkoba di Filipina
Di luar penjara, saya bertemu dengan seorang ibu yang sedang menunggu kesempatan bertemu anaknya yang menunggu untuk menghadapi persidangan. Dia memiliki 30 peso di tangannya - nilainya kurang dari satu dolar.
Hanya itu yang dia miliki, tapi dia ingin memberikannya kepada anaknya sehingga sang anak bisa membeli makanan tambahan di dalam.
Anaknya itu sudah berada di dalam selama empat bulan, didakwa sebagai kaki tangan setelah temannya di sampingnya ditemukan memiliki narkoba di sakunya.
Saya melihat saat tahanan menghadiri persidangan mereka diborgol dan dilepaskan dari penjara. Dalam perjalanan mereka mengambil makan siang: kantong plastik berisi sebagian kecil pasta, dibumbui dengan saus tomat, dan dua roti kecil.
Para tahanan mencabik kantong plastik begitu mereka menerimanya.
Kondisi penjara yang tak tertahankan menjadi semakin sulit karena para tahanan bisa menunggu bertahun-tahun sebelum kasus mereka divonis.
Banyak di antaranya yang tidak memenuhi syarat mendapatkan pembebasan dengan uang jaminan atau karena tidak mampu membayar uang jaminan.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata