Banyak Tantangan, Mendag Berkomitmen Kendalikan Inflasi 2022

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan Kementerian Perdagangan berkomitmen menjaga pengendalian inflasi 2022.
"Sejumlah langkah strategis akan dilakukan agar pemulihan kinerja perdagangan terus berlanjut," ujar Mendag, Rabu (19/1).
Sementara itu, di sektor perdagangan dalam negeri Mendag Lutfi memaparkan secara umum inflasi volatile food sepanjang 2021 sebesar 3,20 persen (YoY), relatif rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar 3,62 persen.
Pada 2021, volatile food menyumbang 16 persen dari keseluruhan inflasi yang tercatat sebesar 1,87 persen (YoY).
Artinya, jika dilihat dinamika inflasi selama empat tahun terakhir, terdapat dua periode kenaikan harga setiap tahunnya, yakni pada periode Puasa–Lebaran serta Natal–Tahun Baru.
"Namun, pada periode Puasa–Lebaran 2021, inflasi volatile food di bawah satu persen.
Hal itu menunjukkan tidak terjadi kenaikan harga yang terlalu signifikan. Ini Disebabkan oleh pasokan pangan yang cukup dan permintaan yang belum pulih sepenuhnya akibat pandemi.
Sementara itu, pada periode Natal dan Tahun Baru 2021, komoditas yang menyumbang inflasi seperti telur, daging ayam, minyak goreng, cabai rawit merah, dan daging sapi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan Kementerian Perdagangan berkomitmen menjaga pengendalian inflasi 2022.
- Menko Airlangga Bertemu PM Anwar Ibrahim, Bahas Strategi Menghadapi Tarif Resiprokal AS
- Tom Lembong Tepis Tudingan Langgar UU Perlindungan Petani di Persidangan, Tegas Banget!
- Jelang Lebaran, Pertamina Tindak Tegas SPBU Nakal demi Utamakan Layanan Masyarakat
- Pelaku Usaha Ritel Optimistis Perekonomian Nasional Capai Target Pertumbuhan 8 Persen
- Dapat Dukungan Kemendag, Master Bagasi Siap Memperluas Pasar Ekspor Produk Indonesia
- Pemerintah Tutup Pabrik MinyaKita di Depok Gegara Terbukti Sunat Isi Kemasan