Banyak Usul Pemberkasan Honorer K2 Tanpa SPTJM

jpnn.com - JAKARTA--Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Sutrisno mengaku hingga Rabu (8/10) pihaknya belum menemukan kasus pejabat pembina kepegawaian (PPK) menandatangani surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) honorer kategori dua (K2) bodong.
Yang ada justru usulan pemberkasan NIP tanpa dilampirkan SPTJM.
"Belum ada PPK yang berani teken SPTJM honorer K2 palsu. Kalau usulan pemberkasan NIP tanpa SPTJM banyak yang kami temukan," kata Eko Sutrisno kepada JPNN, Rabu (8/10).
Kalau ada PPK berani teken SPTJM honorer bodong, lanjutnya, sudah pasti BKN telah melaporkannya ke Mabes Polri.
Umumnya para PPK sudah paham konsekuensi dari pemberian SPTJM bagi honorer palsu. Selain sanksi pidana, yang bersangkutan juga dikenakan sanksi administrasi.
Agar terhindar dari jeratan hukum, menurut Eko, para pejabat di daerah mengajukan usulan pemberkasan dua model. Model pertama yang sudah ada SPTJM, dengan data yang klir.
Model kedua tanpa SPTJM tapi berkasnya lengkap. Karena tanpa SPTJM, maka kepala daerah belum bisa dijerat hukum.
"Tapi yang tidak ada SPTJM sudah pasti ditolak SPTJM dan dikembalikan ke daerah," ucapnya.
JAKARTA--Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Sutrisno mengaku hingga Rabu (8/10) pihaknya belum menemukan kasus pejabat pembina kepegawaian
- Kades Kohod Dijebloskan Polisi ke Sel
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Riau Meluncurkan Program P2L
- Seminar dan Workshop Mukjizat Al-Qur’an 2025: Menyingkap Bukti dan Menggali Teori
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Revisi KUHAP, Akademisi FHUI Sebut Penguatan Dominus Litis Meningkatkan Efektivitas Gakkum
- Kades Kohod & 3 Tersangka Lain Ditahan Bareskrim