Banyak Warga Aborijin Alami Serangan Jantung
Sebagai pria aborijin, Riley tiga kali lebih mungkin alami penyakit jantung dibandingkan pria non aborijin.
Northern Territory (NT) dan Australia Barat mencatat kesenjangan terbesar dalam penbandingan rawat inap antara kedua kelompok masyarakat ini.
"Di tingkat nasional, kita tahu kesenjangan kesehatan jantung antara penduduk asli dan non pribumi Australia. Namun data baru ini menyadarkan kita betapa besarnya kesenjangan di sejumlah wilayah Australia," kata Jane Potter dari Yayasan Jantung.
Di NT, katanya, perempuan aborijin enam kali lebih banyak dirawat di rumah sakit karena gagal jantung dibandingkan perempuan non pribumi.
Seorang kardiolog di Darwin, Marcus Ilton, mengaku kaget dengan usia pasien aborijin yang sangat muda dan banyak di antaranya alami penyakit jantung rematik sejak kecil.
Dia menangani remaja usia 18 tahun yang mengalami kehamilan pertamanya dan sudah menjalani operasi katup.
"Sekarang katupnya sudah diperbaiki namun belum berfungsi dengan baik sehingga risiko kehamilannya semakin sulit," katanya.
Penyakit jantung rematik, kata Ilton, perlu mendapat perhatian. Di sisi lain penyakit ini juga mempengaruhi usia 20 dan 30 tahun.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata