Banyak Warga Asing di Bali Masih Meremehkan Protokol Kesehatan

Warga asing ini menurutnya terlihat meremehkan keseriusan protokol kesehatan di Bali.
Petugas pun tidak segan memberikan denda pada mereka yang dianggap sudah menjengkelkan sekali, ngeyel, atau kelewatan.
Namun, mereka yang mau mendengarkan arahan diminta untuk melakukan push-up atau menyapu.
"Tidak sembarang orang kita asal denda karena tidak pakai masker," katanya.

Beberapa diberikan denda karena "membela diri", seperti "melawan" dan tidak bisa diajak kerjasama ketika dihampiri satpol PP, menurut Agung.
"Kalau orang kita banyak juga yang melanggar, tapi yang kena denda rata-rata bule. Bukan mengatakan warga Indonesia juga baik, tapi kita memberikan denda itu kan sifatnya 'ultimatum remedium'," katanya.
"Jadi memang betul-betul menjengkelkan sekali ... di luar itu, [mereka yang] mengakui kesalahan dan segera memperbaiki diri mungkin tidak kita denda."
Hukuman seperti push-up telah diberikan kepada warga asing di Bali yang melanggar protokol kesehatan, sampai videonya beredar di media sosial
- Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- BPKN Sebut Kebijakan Gubernur Bali Soal AMDK di Bawah 1 Liter Beri Dampak Negatif
- Rayakan Liburan Paskah yang Mewah di The Ritz-Carlton Bali