Banyak Warga Australia Dukung Larangan Imigrasi Terhadap Muslim
Sebuah laporan jajak pendapat nasional mengungkap, tiga perempat dari warga Australia menganggap negara ini padat penduduk, hampir setengahnya bahkan mendukung larangan imigrasi terhadap Muslim.
Menurut sebuah jajak pendapat nasional yang dirilis pada hari Kamis (26/10/2017), hampir separuh warga Australia mendukung larangan imigrasi sebagian terhadap Muslim, sementara tiga perempat warga percaya bahwa Australia tidak membutuhkan lebih banyak orang.
Institut Penelitian Populasi Australia mensurvei lebih dari 2000 pemilih di seluruh wilayah negeri itu.
Laporan tersebut menemukan bahwa 54 persen peserta jajak pendapat menganggap imigrasi harus dikurangi 'sedikit atau banyak', dengan mayoritas (60 sampai 70 persen) warga percaya bahwa pertumbuhan penduduk menempatkan 'banyak tekanan' pada rumah sakit, jalanan, perumahan yang terjangkau dan lapangan pekerjaan.
Dalam analisa mereka, penulis laporan tersebut, yakni Katharine Betts dan Bob Birrell, mengatakan bahwa hasil jajak pendapat itu dipicu oleh dampak pertumbuhan penduduk terhadap kualitas hidup masyarakat dan perubahan yang cepat dalam susunan etnis dan agama di Australia.
Para pendatang dari Asia mendominasi migrasi tahunan ke negara bagian Victoria, dengan mereka yang lahir di India dan China adalah pendatang tertinggi.
Jajak pendapat tersebut menunjukkan, 48 persen warga akan 'mendukung atau sangat mendukung' larangan imigrasi sebagian ke Australia terhadap Muslim, sementara seperempat lainnya mengatakan bahwa mereka menentang atau sangat menentangnya, dan 27 persen lainnya ragu-ragu.
Bob Birell mengatakan bahwa ia tidak berusaha memengaruhi kebijakan politik namun ia berharap Pemerintah Federal Australia akan mencatatnya.
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata