Banyak Warga Australia Percaya Rasisme Masih Hidup, Sebagian Besar Non-Kulit Putih Pernah Merasakan Langsung

Dalam survei 'Australia Talks' yang dilakukan ABC tahun ini, disimpulkan tiga dari empat warga di Australia yang bukan berasal dari Eropa merasa mereka pernah menghadapi diskriminasi karena latar belakang etnis mereka.
Survei tersebut juga menemukan mayoritas warga Australia, dari semua latar belakang ras dan pandangan politik, mengatakan rasisme masih marak sekarang ini, kecuali pendukung Partai One Nation.
Bagi Mohammad yang sekarang menjadi direktur eksekutif badan multibudaya Federation of Ethnic Communities' Councils of Australia, statistik yang ada konsisten dengan apa yang dialaminya.
"Ini tidak mengejutkan saya, penting sekali bagi kita untuk membicarakan masalah ini, mengenai rasisme apa yang terjadi, tidak harus berupa ancaman fisik di jalanan, bisa saja dengan komentar selintas yang muncul," katanya.
Terkejut semakin banyak mengakui adanya rasisme
Rasisme juga dialami oleh pemilik toko roti di Sydney Mohammad Makki.
Ketika perang sipil terjadi di Lebanon di tahun 1970-an, orang tuanya mengungsi ke Sydney untuk mencari kehidupan lebih baik.
Walau lahir di Australia, Makki tidak bisa menghindar dari cemoohan karena dia adalah seorang pria Muslim asal Timur Tengah.
"Sudah hampir 20 tahun lalu, 11 September, warga Muslim di seluruh dunia mengalami persekusi dan jadi sasaran," katanya.
Sebagian besar warga Australia mengatakan masih banyak masalah rasisme hingga saat ini
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?