Banyak Warga Negara Lain Belum Vaksin, Israel Sudah Bersiap Suntikkan Dosis ke-4
Namun tingkat kematian COVID-19 tidak sama, sehingga meningkatkan asa bahwa varian baru Omicron kurang mematikan.
Infeksi harian di Israel diperkirakan bakal mencatat rekor dalam tiga pekan mendatang. Menurut Bennet, hingga 50.000 orang mungkin tak lama lagi terinfeksi virus setiap harinya, sementara kelayakan untuk tes COVID-19 dapat diperketat guna membantu mengurai antrean panjang di pusat pemeriksaan.
"Jumlah (infeksi) harus sangat tinggi agar terwujud kekebalan kelompok," kata Ash kepada stasiun radio 103 FM. "Hal ini mungkin, tetapi kami tidak mau mencapai (kekebalan kelompok) melalui infeksi, kami ingin (kekebalan) terjadi sebagai hasil dari banyaknya penerima vaksin."
Ketua Satgas COVID-19 Salman Zarka mengatakan kekebalan kelompok sulit sekali terbentuk sebab pengalaman selama dua tahun terakhir menunjukkan bahwa sejumlah pasien COVID-19 yang telah sembuh kembali terinfeksi.
Kemenkes menyebutkan sekitar 60 persen dari 9,4 juta populasi telah divaksin lengkap, hampir semuanya menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech. Itu artinya mereka telah mendapatkan tiga dosis atau baru menerima dua dosis.
Namun, ratusan ribu orang yang memenuhi syarat vaksin booster sejauh ini belum mendaftar.
Selama 10 hari terakhir infeksi harian naik empat kali lipat. Hal serupa juga terjadi pada kasus parah, yang naik dari sekitar 80 menjadi 100. (ant/dil/jpnn)
Israel pada pekan lalu merestui dosis keempat alias booster kedua vaksin COVID-19
Redaktur & Reporter : Adil
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Aksi Solidaritas Palestina, Mahasiswa Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel
- Seorang Ibu Tolak Belikan Anak Snack Terafiliasi Israel Viral, Dapat Respons Positif
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah