Banyak yang Kecewa Pilihan Jokowi, Golput Bakal Tinggi?
Politik distrust tinggi sekali. Orang merasa tidak ada artinya mereka memilih atau tidak. Selain itu, banyak orang menghindari menjadi bagian dari yang harus dikenai tanggung jawab jika pilihannya salah. Padahal, itu justru keliru. Itu malah membuat proses kontestasi untuk calon-calon yang tidak dikehendaki jadi lebih mudah. Mudah-mudahan dengan orang Indonesia yang sangat suka pergi ke kotak suara, golput bisa ditekan.
Apakah bakal ada kejutan pemenang seperti halnya Trump mengalahkan Hillary?
Pada 2019, peluang kejutan kecil terjadi. Biasanya terobosan-terobosan yang berisiko untuk mengacak-acak hasil dengan isu-isu emosional dilakukan. Tapi, Jokowi meredam isu SARA dengan Ma'ruf Amin. Mungkin yang dibawa isu-isu aseng. Seberapa jauh isu itu diterima publik, itu akan menentukan. Posisi yang seharusnya memimpin bisa dipertahankan atau tidak. Isu-isu SARA nonagama bisa semasif isu-isu agama juga terutama jika dieksploitasi membabi buta. (sha/c10/ttg)
Golput terbukti berpengaruh besar terhadap hasil pemilu presiden di Amerika Serikat. Apakah hal yang sama dapat terjadi di Indonesia. Bagaimana nasib Jokowi?
Redaktur & Reporter : Adil
- Wamendagri Pastikan Hasil Pilkada Jakarta Valid Meski Angka Golput Tinggi
- Partisipasi Pemilih Rendah, Pilkada Jakarta 2 Putaran Dinilai Realistis
- Partisipasi Pilkada Jakarta Menurun, Pengamat Sebut Parpol Gagal
- LSI Denny JA Beberkan Angka Golput Meningkat di Pilkada 2024
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Partisipasi Pilgub Jakarta Rendah, Arief Rosyid Ungkap Penyebab Pemilih Muda Pilih Golput