Banyak yang Protes, Kenapa Bandara tidak ada Debu tapi Ditutup?
jpnn.com - JAKARTA - Penutupan beberapa bandara terkait aktivitas erupsi Gunung Raung, Jawa Timur menuai protes dari berbagai pihak, khususnya para calon penumpang yang kadung membeli tiket pesawat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan, para penumpang protes karena melihat bandara yang ditutup tidak berabu.
"Banyak yang protes selama ini, kenapa tidak ada abu, tapi ditutup. Ini semata-mata untuk keselamatan penerbangan. Tentu kami sudah berkoordinasi dengan BMKG," ujar Suprasetyo di Jakarta, Selasa (28/7).
Dalam waktu dekat pihaknya berencana akan membahas bersama dengan AirNav, terkait standar International Civil Aviation Organitation (ICAO) penutupan bandara bila ada aktivitas erupsi gunung.
Sementara, Direktur Utama AirNav Bambang Cahyono menjelaskan aktivitas abu vulkanik tak selalu bisa dilihat secara kasat mata. Hal tersebut yang memicu protes, khususnya para calon penumpang. Karena itu, dia meminta agar masyarakat bisa mengerti bila bandara harus ditutup.
"Memang selama masa lebaran ini Gunung Raung untuk buka tutup bandara perlu prosedur. Memang betul yang dikatakan, kadang masyarakat protes tidak ada debu kok ditutup? Memang yang bisa lihat sebaran abu di atas bandara hanya satelit," tandas Bambang. (chi/jpnn)
JAKARTA - Penutupan beberapa bandara terkait aktivitas erupsi Gunung Raung, Jawa Timur menuai protes dari berbagai pihak, khususnya para calon penumpang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Butuh Dana Tambahan Rp 100 Triliun untuk 82,9 Juta Penerima Program MBG
- Menteri Agama: Pengumuman Libur Ramadan Disampaikan Senin
- Menko AHY Bicara soal Harga Tiket Transportasi Mudik Lebaran 2025: Lebih Terjangkau
- Hadiri Perayaan Natal di BRIN, Menko AHY Ingatkan Soal Toleransi dan Persatuan
- Ikatan Notaris Indonesia Versi Kongres Cilegon: Keputusan Dirjen AHU Sewenang-wenang
- Pemerintah Daerah Ikut Patungan Rp 5 Triliun untuk Membiayai Makan Bergizi Gratis