Bapak Perfilman Independen Australia Paul Cox Meninggal
Pria yang disanjung sebagai bapak film independen Australia, Paul Cox, wafat pada usia 76 tahun.
Ikatan Sutradara Australia mengumumkan meninggalnya pembuat film kelahiran Belanda tersebut di akun Twitter Mereka pada hari Minggu(19/6).
Cox merupakan produser film independen yang produktif di Australia, dan dipuji sebagai bakat besar oleh banyak aktor yang pernah bekerja dengannya selama bertahun-tahun.
Film besutannya antara lain Force of Destiny yang dibintangi David Wenham, yang secara garis besar didasarkan pada pertempuran kanker Paul Cox sebelum menjalani transplantasi hati selama 11 jam pada tahun 2009 yang menariknya kembali dari ambang kematian.
Baru tahun lalu, Cox mengisahkan kepada media Guardian Australia hari-hari ketika dirinya sudah berada diambang kematian.
“Saya sudah berada di daftar tunggu donor hati sekitar tujuh setengah bulan, dan nyaris kehilangan segalanya," katanya.
"Pada hari Natal, seperti di film saja, ketika sedang makan malam Saya mendapat panggilan.
"Panggilan itu menyelamatkan hidup Saya hingga saat ini. Tapi kemudian kanker datang kembali dan menyerang ke hati Saya yang baru ini. Dan ini benar-benar menyakiti saya."
Wenham, yang pernah memerankan karakter mengeksplorasi pengalaman Cox ini, sebelumnya pernah memuji sutradara yang telah menghasilkan lebih dari 20 film.
"Tidak ada sosok yang seperti Cox ... Dia pribadi yang unik, dan Kita butuh dia, dan orang-orang seperti Dia," katanya.
"Dia benar-benar seorang dewa film, karena semua yang anda lihat di layar perak dan dengar memiliki jejak Paul di atasnya."
Film besutan Paul Cox telah memenangkan penghargaan di Australia maupun di luar negeri.
Jauh sebelum munculnya Tinder dan forum kancan online, film karyanya pada tahun 1982 berjudul Lonely Hearts telah menceritakan kehidupan seorang pria paruh baya mencari cinta melalui agen kencan.
Dalam film ini dia memenangkan penghargaan dari Institut Film Australia sebagai film terbaik tahun itu.
Ia juga dikenal dalam film mengenai kehidupan Vincent Van Gogh pada tahun 1987.
Baru-baru ini pada tahuan 2000, filmnya berjudul ‘Innocence’ amat terkenal karena berhasil menggambarkan kepedihan yang dialami dua kekasih yang terpisah dan secara tidak sengaja bertemu kembali beberapa dekade kemudian dan menghidupkan kembali percintaan mereka.
Putri Paul Cox yang berbasis di Melbourne, Kyra Cox, mengunggap pesan di akun Twitter untuk mengekspresikan kesedihannya.
"Selamat tinggal ayahku yang indah. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati dan Aku sangat sangat bangga menjadi anak Anda," tulisnya.
Pria yang disanjung sebagai bapak film independen Australia, Paul Cox, wafat pada usia 76 tahun. Ikatan Sutradara Australia mengumumkan meninggalnya
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat