Bapak Tiga Periode

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Bapak Tiga Periode
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN

Kekuasaan Pak Harto berakhir oleh gerakan Reformasi 1998.

Habibie yang menggantikan Pak Harto merombak tatanan demokrasi dengan memberikan ruang kepada civil society untuk bergerak bebas. 

Habibie kemudian membebaskan pers sebagai tulang punggung civil society. 

Sayangnya, pertanggungjawaban Habibie dibegal oleh Golkar sehingga Habibie tidak bisa mencalonkan diri pada pemilihan presiden 1999. 

Meski singkat, Habibie telah meletakkan fondasi demokrasi yang kokoh. 

Prof Bill Liddle menyebut Habibie sebagai presiden demokratis pertama dan menjulukinya sebagai ‘’Bapak Bangsa’’.

Presiden Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme karena gagasan-gagasan yang universal mengenai pentingnya keberagaman dan melindungi minoritas.

Masa kepresidenan Gus Dur yang hanya dua tahun sudah berhasil memberi kebebasan kepada kelompok minoritas untuk memperoleh hak-hak sosial dan politiknya. 

Akun Instagram Setneg mengeluarkan julukan untuk enam presiden. Yang membikin kepo adalah mengapa laman Setneg tidak mencantumkan julukan untuk Jokowi. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News