Bapepam Semprit Manajemen BUMI
Selasa, 13 Januari 2009 – 10:20 WIB
Saham BUMI pada pembukaan perdagangan kemarin anjlok 9,52 persen turun Rp 60 ke level Rp 570 per saham. Harga saham BUMI tersebut terendah sejak tahun 2003 yang pernah ada di level Rp 500 per saham. Broker asing yang melakukan penjualan besar-besaran saham BUMI adalah Merrill Lynch Indonesia (ML), CLSA Indonesia (KZ) dan BNP Paribas Securities Indonesia (BW).
Baca Juga:
Rumors yang berkembang ada skenario untuk menekan harga saham tersebut hingga ke level Rp 400 per lembar. Sumber Jawa Pos di pasar modal mengemukakan bahwa berbagai pihak yang tertarik untuk membeli saham emiten pertambangan tersebut terus mendorong harga saham tersebut untuk jatuh.
Sebelumnya, pengamat pasar modal Dandossi Matram menilai bahwa kondisinya anjloknya harga saham BUMI harus dimanfaatkan oleh investor dengan membeli secara bertahap. “Kalau harganya murah, ya saatnya untuk masuk dong,” paparnya.
Dandossi mengumpamakan krisis finansial akan berakhir dalam 2-3 tahun mendatang. “Saat itu, kondisi harga saham BUMI jelas jauh akan berlipat dan menjanjikan keuntungan bagi investor pasar modal,” tandasnya. (iw)
JAKARTA – Sentimen negatif kembali menerpa saham PT Bumi Resources Tbk dan merontokkan saham emiten pertambangan tersebut. Hal ini ditandai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bank Mantap Indonesia Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru