Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan

Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan
Suasana Rakornas PKK, di Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Panitia Rakornas PKK

jpnn.com - JAKARTA - Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Tri Dewi Firgiyanti menekankan mengenai pentingnya transformasi ekonomi lokal, ketahanan sosial, dan pelestarian lingkungan perdesaan.

Sebab, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, ada 9.075 desa rentan terhadap bencana dan dampak dari krisis iklim.

Krisis iklim ini berpotensi membawa dampak pada degradasi dan alih fungsi lahan, peningkatan kejadian bencana, dan peningkatan angka kemiskinan.

Oleh karena itu diperlukan kegiatan prioritas berupa penguatan pembangunan desa secara lintas sektor dalam daya saing, produktifitas, sosial budaya, dan lingkungan perdesaan.

Tri dewi menjelaskan, penguatan ekonomi lokal diarahkan pada pengembangan produk unggulan desa melalui pengembangan Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM), transformasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), transformasi ekonomi desa terpadu, pengembangan pariwisata perdesaan.

Sementara itu, untuk ketahanan sosial diarahkan pada desa inklusi dan akuntabilitas sosial, peningkatan preservasi dan resiliensi adat istiadat dan budaya nilai lokal desa.

“Indikasi pelestarian lingkungan meliputi penguatan resilensi desa terhadap perubahan iklim, dan penguatan tanggap bencana,” katanya saat menjadi narasumber di acara Rakornas PKK, di Jakarta, dikutip dari keterangan pers pada Kamis (21/11).

Dalam kesempatan itu, Tri Dewi mengatakan, pembangunan perdesaan menjadi bagian dari Astacita dan Prioritas Nasional ke-6, yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan.

Bappenas mengutip darai KLHK 2021, ada 9.075 desa rentan terhadap bencana dan dampak dari krisis iklim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News